Rasulullah SAW, sebagai teladan utama bagi umat Islam, selalu menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang besar terhadap anak yatim. Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk menyantuni anak yatim, menunjukkan betapa mulianya perbuatan tersebut di sisi Allah SWT. Menyantuni anak yatim bukan hanya sebuah tindakan mulia, tetapi juga merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda: "Aku dan orang yang mengasuh atau menyantuni anak yatim di surga seperti ini," sambil beliau menunjukkan dua jari beliau, yaitu jari telunjuk dan jari tengah, dan merapatkan keduanya. (HR. Bukhari). Hadis ini menggambarkan betapa dekatnya kedudukan orang yang menyantuni anak yatim dengan Rasulullah SAW di surga kelak.
Menyantuni anak yatim tidak hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan moral. Anak yatim, yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya, sangat membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya untuk tumbuh dengan baik. Dengan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka, kita membantu mereka merasakan kebahagiaan dan kenyamanan yang mungkin hilang setelah kehilangan orang tua.
Selain itu, menyantuni anak yatim juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang mendatangkan banyak keberkahan. Allah SWT berjanji akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang ikhlas membantu anak yatim. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan." (QS. Al-Insan: 8). Ayat ini menunjukkan bahwa menyantuni anak yatim adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dan mendapatkan tempat istimewa di sisi Allah SWT.
Dengan menyantuni anak yatim, kita tidak hanya membantu mereka secara langsung, tetapi juga mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW yang selalu memperhatikan anak yatim. Hal ini menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kita kepada beliau dan meraih cinta Allah SWT.
Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kepedulian kita terhadap anak yatim. Berikanlah mereka kasih sayang, perhatian, dan bantuan yang mereka butuhkan. Dengan begitu, kita tidak hanya mendapatkan pahala di akhirat, tetapi juga bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Rasulullah SAW. Mari kita jadikan menyantuni anak yatim sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.